Sabtu, 27 Agustus 2016

[ TRANSLATE ] Oregairu Vol 6.5 Chapter 12 : Dengan begitu, festival mereka tidak akan berakhir -7



x x x









  Memasuki musim gugur, angin yang memasuki ruangan klub juga terasa dingin. Tapi karena itulah, rasa Max Coffee yang ada di meja ini terasa enak sekali. Juga, aroma dari uap teh di ruangan ini juga menambah kenyamanannya.

  Aku merasa kalau sudah lama aku tidak menghabiskan waktuku seperti ini di klub setelah pulang sekolah. Beberapa hari telah berlalu semenjak Festival Olahraga, dan Klub Relawan mulai melakukan aktivitas sehari-harinya. Sederhananya, itu artinya Yukinoshita dan diriku akan membaca buku, sementara Yuigahama bermain-main dengan HP-nya.

  Meski begitu, ada sedikit percikan dari Festival Olahraga yang masih terasa di ruangan ini.

  Yukinoshita lalu menutup bukunya.

  "Aku tidak pernah berpikir kalau kita akan kalah dengan cara yang seperti ini..."

  "Yeah...Diluar dugaan, kita kalah karena melanggar aturan."

  Mereka berdua berbicara sambil memegangi gelas teh masing-masing. Ini benar-benar menyakitkan untuk kudengar.

  "Andai saja waktu itu dia tidak melakukan sesuatu yang bodoh dengan ikat kepalanya, kita bisa saja menang."

  Yukinoshita menatapku sambil mengatakan itu. Sepertinya dia masih kurang puas dengan hasil Festival Olahraga. Well, kurasa ini normal-normal saja kalau melihat sifat dari Yukinoshita.

  "Begini, begini. Kurasa itu bukan salah Hikki sepenuhnya."

  Yuigahama tampaknya bisa merasakan suasana yang berbahaya ini dan berusaha membelaku. Kalau dipikir-pikir lagi, bukankah Yukinon dan si berbahaya Kennon terdengar mirip? Apakah itu asal usul dari namanya?

  Orang yang berbahaya itu tampak mengembuskan napasnya dan melihat sesuatu di kejauhan.

  "Well, apa yang sudah terjadi, sudah tidak bisa diubah lagi..."

  Seperti kata keduanya, Festival Olahraga berakhir dengan kekalahan tim merah. Alasannya karena adanya pelanggaran aturan dalam lomba Botaoshi. Hal itu diumumkan dalam upacara penutupan dan menimbulkan kehebohan diantara para siswa.

  Orang yang memberikan pengumuman itu adalah Ibu Ketua Panitia, Sagami.

  'Karena dalam lomba Botaoshi terjadi beberapa aksi berbahaya yang dilakukan oleh kedua tim, maka hasil lomba Botaoshi tidak akan disertakan dalam perhitungan nilai sampai batas waktu yang tidak ditentukan, karena itu kedua tim sama-sama dihitung tidak mendapatkan poin apapun. Detail tentang keputusan ini akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan'.

  Dengan adanya pengumuman dari Sagami, bisa dikatakan kalau pemenang sementara untuk Festival Olahraga adalah tim putih.

  Masalah utamanya adalah mustahil ada yang bisa memeriksa dengan detail apa yang dilakukan masing-masing member tim dalam Botaoshi, karena pesertanya adalah seluruh siswa laki-laki di sekolah ini.

  Mungkin ada yang terlihat sedang mendorong dengan sengaja agar orang itu jatuh. Mungkin ada yang sengaja menantang berkelahi. Mungkin juga ada yang sengaja menukar warna ikat kepalanya.

  Tentunya, orang-orang ingin tahu kebenarannya dengan cepat. Orang-orang ingin tahu pelanggaran apa saja yang terjadi dan siapa pelakunya.

  Tapi, sangat sulit untuk memberikan detailnya. Karena kesimpulan seperti itu tidak akan bisa didapatkan tanpa bertanya satu-persatu dengan detail  tentang apa yang tiap orang lakukan di perlombaan itu. Ini mirip dengan bagaimana kau membuktikan tentang keberadaan hantu ataupun alien. Biasanya, Para Panitia yang berwenang untuk melakukan verifikasi dan observasi. Bahkan kami bertiga yang ada di kepanitiaan saja tidak tahu apa saja yang terjadi disana,  maka tidak akan ada seorangpun yang tahu detail apa yang terjadi di lomba itu.

  Karena itu, aku beruntung karena apa yang kulakukan di lomba itu tidak akan diketahui oleh publik. Well, tidak ada bukti yang menunjukkan kalau hanya akulah yang melanggar peraturan di lomba itu.

  "Well, bukankah keterangan yang diberikan oleh Ibu Ketua di Upacara Penutupan sudah cukup bagus?"

  Mendengar kata-kata itu, Yukinoshita lalu menatapku dengan dingin.

  "Sepertinya kau perlu berkaca dulu..."

  Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Entah mengapa, sepertinya baik Yuigahama dan Yukinoshita, tahu perbuatanku yang melanggar aturan di Botaoshi. Bahkan, sepertinya yang Sagami sindir dalam pengumumannya itu adalah perbuatan dari diriku.

  Aku tidak tahu siapa lagi yang tahu soal ini. Bahkan aku sendiri sudah malas untuk mencari-cari alasan soal ini.

  "Maaf ya...Kupikir waktu itu tidak ada yang memperhatikanku..."

  Ketika aku sedang berusaha meminta maaf, Yuigahama menaikkan jarinya, seperti hendak menceramahiku.

  "Tidak, kurasa semua orang melihat itu?"

  "Ya. Aku waktu itu berpikir 'apa sih yang akan dia lakukan dengan perban itu'  ketika dia mengambilnya dari kantong."

  Yukinoshita mengatakannya dengan terkejut.

  Serius? Kau melihatku dari adegan itu? Jadi gadis ini benar-benar tahu kalau aku sudah melanggar aturan huh...

  Yuigahama lalu memalingkan pandangannya ke Yukinoshita dan menanyakan sesuatu yang diluar dugaan.

  "Yukinon juga melihatnya?"

  Sepertinya, Yuigahama juga waktu itu juga sedang mengamatiku.

  Kemudian, Yukinoshita memalingkan pandangannya dari kami.

  "...Aku hanya kebetulan saja melihatnya."

  Dia mengatakan itu dengan suara yang pelan dan mulai membaca kembali bukunya.

  "Jadi kau melihat semuanya..."

  Well, aku tahu kalau dalam perlombaan semacam ini, sangat mudah untuk memperhatikan orang-orang yang sudah kau kenal. Bahkan, dalam Kibasen, aku mengamati orang-orang yang kukenal dengan baik. Karena itulah, suara kejengkelanku kali ini terasa lebih lembut.

  Yuigahama tampaknya menyadari kalau suasana ruangan ini bertambah suram,  dan dengan nada suaranya yang ceria, dia mengatakan sesuatu.

  "Ah, tapi begini! Meguri-senpai sendiri terlihat senang dengan Festival ini!"

  Fakta itu hanyalah hiburan saja dan tidak mengubah sesuatunya.

  Meski tim merah kalah, itu akan menjadi kenangan yang indah bagi Meguri-senpai. Jika mungkin, dia berharap untuk memenangkannya. Sayangnya, kita juga harus tahu kalau tidak semua hal akan berjalan sesuai harapanmu.

  Kata-kata Yuigahama barusan membuat Yukinoshita tersenyum.

  "Ya. Sagami-san mungkin juga sudah melakukan pekerjaannya dengan bagus, karena itulah Meguri-senpai mengatakan itu."

  "Hmm, entah kalau itu ya?"

  Aku tidak benar-benar percaya kalau seseorang akan berubah atau bertambah dewasa. Memberinya sudut pandang baru. Belajar memberi jarak dengan yang lain. Belajar bagaimana tidak membenci orang lain, mereka akhirnya akan berpura-pura menutupi sesuatu atau pura-pura melihat sesuatu. Aku sendiri tidak tahu apakah ini adalah cara yang benar untuk melakukan sesuatunya.

  "Meski begitu, kalah dalam Festival Olahraga memang  membuat frustasi. Aku tidak menyangka kalau rasanya akan seperti ini."

  Sepertinya, bagi Yukinoshita, yang sangat membenci kalah, mengatakan hal yang sama setelah membahas mengenai kekalahan di Festival Olahraga.

  "Kalau begitu, ayo kita menangkan lagi tahun depan!"

  "...Ya, kita akan memenangkannya tahun depan."

  Sekali lagi, keceriaan dari Yuigahama membawa kembali senyuman yang hangat dari Yukinoshita.

  "Tapi, kita belum tentu satu tim tahun depan."

  "Kenapa kau tiba-tiba mengatakan sesuatu yang seperti itu?"

  Yuigahama mengembungkan pipinya sedangkan Yukinoshita tersenyum dengan tenangnya.

  "Ya, akan lebih menarik jika Hikigaya-kun adalah musuhku."

  "Kenapa nada suaramu barusan tampak dipenuhi dengan motivasi yang tinggi?"

  Melihat candaan mereka, membuatku tersenyum kecut. Adegan-adegan semacam ini yang hanya terjadi karena adanya event khusus-lah yang membuatmu merasakan nostalgia dimana kau sendiri tidak akan mengalaminya setiap hari.

  Tanpa sadar, aku sendiri sudah terbiasa dengan kehidupan sehari-hari yang kujalani ini. Aku bahkan sudah terbiasa kehilangan kehidupan sehari-hari milikku itu.

  Mungkin, orang akan mengatakan kalau kehidupanmu sehari-hari adalah tentang mendapatkan sesuatu dan kehilangan sesuatu. Dengan sekali teguk, kuminum semua Max Coffee yang tersisa dan mengirimkannya langsung ke lambungku.

  Sambil melihat mereka berdua, akupun berdiri.

  "Aku keluar sebentar, mau beli kopi."

  Setelah mengatakan itu, aku keluar dari ruangan klub tanpa menunggu jawaban mereka.

  Angin dari musim gugur sedang bertiup di celah-celah bangunan Gedung Khusus ini. Aku bisa mendengar suara teriakan dari anggota Klub Olahraga dari jendela. Festival Olahraga sudah berakhir, dan mereka kini sudah kembali ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

  Kenangan Haruka dan Yukko tentang Festival Olahraga ini, dan juga kenangan mereka berdua terhadap Sagami, secara perlahan akan mulai terlupakan. Tidak lama setelahnya, mereka akan melupakan apa yang terjadi di Festival Olahraga dan bagaimana akhir cerita mereka disana. Semuanya akan hilang tertiup angin.

  Aku memikirkan semua itu dalam perjalananku di gedung yang terasa kosong ini.

  Ketika aku hendak berbelok di pojokan lorong, aku hampir menabrak seseorang.

  Siapa itu? Ini berbahaya sekali. Kulihat orang tersebut, dan ternyata orang itu adalah Sagami Minami.

  Sagami memegang banyak sekali dokumen di tangannya. Aku bisa membaca tulisan "FESTIVAL OLAHRAGA" di kertas-kertas tersebut. Sepertinya, masih ada pekerjaan yang tersisa di kepanitiaan.

  "..."

  "..."

   Kami berdua berusaha memalingkan pandangan mata kami dan hanya bisa terdiam. Kemudian, Sagami tiba-tiba mengatakan sesuatu.

  "Oi, minggir lu!"

  Meski dia mengatakan itu, tapi dia tidak menatap ke arahku. Seperti biasanya, hubunganku dengan Sagami masih tetap sama, kami berdua berada di dua buah garis parallel. Tanpa satupun kata, aku bergerak ke arah pinggir.

  Yang terdengar selanjutnya adalah suara langkah kaki yang mulai meninggalkan tempat ini.

  Meski begitu, ah, bagaimana aku harus mengatakannya ya? Ini bisa dikatakan sebuah perkembangan yang besar. Meski masalah kami berdua terlihat belum jelas ujung penyelesaiannya, setidaknya hubungan Sagami dan diriku akan terlihat normal dalam beberapa hari ke depan, normal sebagai dua orang yang asing bagi satu sama lain.

  Mendengar suara langkahnya yang meninggalkanku, akupun mulai berjalan pergi dari tempat ini.

  Seperti inilah situasinya, Festival yang baru saja selesai setelah usainya Festival yang lain. Bagiku, semuanya terlihat seperti sudah terlambat.

  Akan ada sesuatu dimana kau tidak akan bisa menyelesaikannya. Meski begitu, kehidupan SMA-mu akan terus berjalan dan menghiasimu dengan berbagai kepedihan ataupun kebahagiaan.

  Karena itulah, festival mereka bisa dikatakan belumlah berakhir.






x Volume 6.5 | END x





  Memang cukup ironis, request Miura, Sagami (festival budaya), dan Meguri telah selesai. Tapi, masalah antara Hachiman dan Sagami tentang kejadian di atap gedung sekolah ketika Festival Budaya masih terus ada sampai volume 7.

  ...

  Ini adalah timeline volume terakhir dimana Hachiman masih meminum Max Coffee di Klub. Selanjutnya, Hachiman akan minum teh dari Yukino.

  ...

  Cukup ironis melihat bagaimana Yui dan Yukino memperhatikan Hachiman di Botaoshi.

  Yukino hidup dengan mempercayai kalau Yui tidak memiliki perasaan khusus ke Hachiman.

  Yui mempercayai kalau tidak ada sesuatu yang spesial antara Yukino dan Hachiman.




1 komentar: